Social Icons

Pages

Sunday, September 29, 2013

Studi: Pria dan Wanita Menikah Jantungnya Lebih Sehat Daripada yang Lajang

Studi: Pria dan Wanita Menikah Jantungnya Lebih Sehat Daripada yang Lajang


Jakarta, Untuk Anda yang belum menikah, jangan tunda lagi pernikahan jika memang Anda dan pasangan sudah merasa mampu dan yakin. Sementara jika Anda sudah menikah, jaga hubungan Anda dan pasangan tetap harmonis. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa mereka yang sudah menikah memiliki jantung lebih sehat pasca perawatan dibandingkan mereka yang sendiri.

Bahkan setelah peneliti menyesuaikan dengan faktor risiko kardiovaskular lainnya seperti merokok, riwayat keluarga dan kolesterol tinggi, pasien yang belum menikah 2 kali lebih besar risikonya untuk meninggal dan mengalami penyakit kardiovaskular utama seperti serangan jantung, atau angioplasty, seperti dilansirReuters, Selasa (24/9/2013).
"Pasien dengan penyakit jantung membutuhkan banyak dukungan. Jika Anda tidak memiliki seseorang untuk merawat Anda, maka perawatan yang Anda dapatkan juga akan semakin berkurang," ujar penulis senior studi tersebut, dr Ron Waksman dari MedStar Washington Hospital Center, Washington.
Para peneliti menganalisis catatan dari 11.216 pasien yang dikumpulkan selama 18 tahun melalui kontak telepon atau kunjungan langsung. Rata-rata usia pasien tersebut adalah 64 tahun, dengan perbandingan 55 persen pasangan menikah dan 45 persen lajang/sendiri. Lajang atau sendiri di sini bisa berarti belum pernah menikah sama sekali atau sudah bercerai.
Hasilnya, meskipun kolesterol tinggi dan riwayat keluarga penyakit jantung lebih umum di kalangan orang menikah, namun mereka yang lajang atau sendiri cenderung lebih memiliki masalah jantung utama, termasuk di antaranya kematian, serangan jantung atau kebutuhan angioplasti lain.
Dipublikasikan oleh jurnal American Heart Journal, kecenderungan ini dimulai tepat setelah pasien menjalani angioplasti, di mana 1,1 persen pasien yang belum menikah mengalami penurunan kondisi di rumah sakit, sementara penurunan kondisi ini dialami oleh 0,4 persen pasien menikah.
Dalam penelitian terbaru yang lain, Harry Reis, profesor psikologi dan Kathleen Raja, profesor di School of Nursing at University of Rochester, menemukan bahwa pasien yang menikah 2,5 kali lebih mungkin untuk hidup 15 tahun setelah operasi bypass arteri koroner dibandingkan dengan pasien yang belum menikah.
"Kemungkinan besar kombinasi dukungan dari pasangan dan motivasi untuk mengadopsi gaya hidup sehat bersama yang menjadi penyebabnya. Semua ini pada gilirannya nanti mempengaruhi proses fisik yang bertanggung jawab untuk memperlambat peningkatan penyakit kardiovaskular," ujar Reis.
Referensi : http://health.detik.com

No comments:

Post a Comment